Menu

Mode Gelap
Roadshow Lampung Fest 2025 Panaskan Antusias Mahasiswa dan Warga Kota Pemprov Lampung Dorong Koperasi Perkuat Hilirisasi Komoditas Lokal Sovereign AI: AMSI Dorong Kemandirian Digital di Tengah Ancaman Krisis Media Pemprov Lampung dan Tim Terpadu Nasional Bahas Pengawasan Ormas, Perkuat Sinergi Jaga Stabilitas dan Iklim Investasi Dukung Pertumbuhan Industri Bernilai Tambah, Gubernur Mirza Resmikan Lampung Refinery Cargill Junaedi Nahkodai Pajero Indonesia One Chapter Krakatau Periode 2025-2027

Berita

Anak-Anak yang Tidak Divaksin Lebih Sehat.

badge-check


					Anak-Anak yang Tidak Divaksin Lebih Sehat. Perbesar

Anak-Anak yang Tidak Divaksin Lebih Sehat.

Rayapost.com-para peneliti di sistem kesehat-an besar Michigan menemu-kan bahwa anak-anak yang divaksinasi lebih mungkin me-miliki masalah kesehatan kro-nis, menurut salinan peneli-tian yang diperoleh The Epoch Times, tetapi temuan tersebut belum pernah dipublikasikan.

Studi tersebut dilakukan oleh karyawan Henry Ford Health System, tetapi organ-isasi tersebut mengatakan studi tersebut cacat.

Dr. Marcus Zervos, spesi-alis penyakit menular di Henry Ford Health System, dan rekan-rekannya mempelajari 18.468 anak yang lahir antara tahun 2000 dan 2016 dan ter-daftar dalam program asuransi sistem kesehatan tersebut.

Mereka mengekstrak data dari catatan medis, klinis, dan pem-bayaran, lalu melengkapinya dengan informasi dari Michigan Immunization Registry.

Penelitian menuniukkan bahwa 57% anak yang divak-sinasi mengembangkan pe-nyakit kronis seperti asma 10 tahun kemudian, sementara proporsi anak yang tidak di-vaksinasi hanya 17%.

“Vaksinasi dikaitkan de-ngan peningkatan kemung-kinan 2,5 kali lipat untuk mengembangkan kondisi ke-sehatan kronis dibandingkan dengan anak-anak yang tidak divaksinasi,” tulis para penulis studi. “Hubungan ini khusus-nya terlihat pada asma, dermatitis atopik, eksim, penya-kit autoimun, dan gangguan perkembangan saraf. Hal ini menunjukkan bahwa, pada be-berapa anak, vaksinasi dapat meningkatkan risiko mengem-bangkan kondisi kesehatan kronis, terutama salah satu dari kondisi tersebut.”

Penelitian ini pertama kali

diungkapkan oleh Aaron Siri, mitra pengelola firma hukum Siri & Glimstad LLP, dalam buku barunya, Vaccines, Amen:

The Religion of Vaccines yang diterbitkan bulan ini.

Sebelum menerima salinan penelitian tersebut, The Epoch Times menghubungi Zervos dan rekan penulisnya tentang hal itu dan menanyakan me-ngapa temuan tersebut tidak pernah dipublikasikan.

Dalam balasan email, Zer-vos bertanya, “Bisakah Anda memberi tahu saya di buku mana penelitian Anda mun-cul?” Setelah diberi tahu judul-nya, ia tidak menanggapi lebih lanjut.

Penulis lainnya juga tidak menanggapi pertanyaan.

Seorang juru bicara Henry Ford Health System mengakui bahwa personelnya melaku-kan penelitian tersebut.

“Laporan in tidak di-publikasikan karena tidak memenuhi standar ilmiah ketat yang diwajibkan bagi kami sebagai lembaga pene-litian medis terkemuka,” ujar juru bicara Henry Ford Health System dalam surel kepada

The Epoch Times. “Data jangka panjang menunjukkan bahwa vaksinasi merupakan cara yang aman dan efektif untuk melindungi anak-anak dari pe-nyakit yang berpotensi serius.”

sumber berita:epoch time

Apa Komentar Anda?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Roadshow Lampung Fest 2025 Panaskan Antusias Mahasiswa dan Warga Kota

23 Oktober 2025 - 18:58 WIB

Pemprov Lampung Dorong Koperasi Perkuat Hilirisasi Komoditas Lokal

23 Oktober 2025 - 16:35 WIB

Sovereign AI: AMSI Dorong Kemandirian Digital di Tengah Ancaman Krisis Media

22 Oktober 2025 - 12:12 WIB

Pemprov Lampung dan Tim Terpadu Nasional Bahas Pengawasan Ormas, Perkuat Sinergi Jaga Stabilitas dan Iklim Investasi

21 Oktober 2025 - 19:48 WIB

Dukung Pertumbuhan Industri Bernilai Tambah, Gubernur Mirza Resmikan Lampung Refinery Cargill

21 Oktober 2025 - 13:37 WIB

Trending di Berita