Pasca-Jatuhnya Rezim Komunis Pro-Tiongkok, Nepal Kini Dipimpin Sushila Karki
Rayapost.com-Nepal tengah menorehkan babak baru dalam sejarah politiknya. Gelombang demonstrasi besar-besaran yang dipimpin generasi muda berhasil menumbangkan Perdana Menteri Khadga Prasad Sharma Oli, figur kuat Partai Komunis Nepal yang selama ini dekat dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT). Tumbangnya rezim komunis tersebut tidak hanya membuka lembaran baru demokrasi di negeri Himalaya, tetapi juga menimbul- kan resonansi geopolitik di Asia Selatan.
Di tengah kekosongan kekuasaan, sebuah fenomena unik terjadi. Generasi Z Nepal yang selama berminggu-minggu menjadi motor penggerak protes, menggunakan platform digital Discord untuk menggelar pemungutan suara kilat. Dari hasil pemilu digital dadakan itu, Sushila Karki (73), mantan Ketua Mahka- mah Agung, terpilih sebagai perdana menteri interim sekaligus menjadi perempuan perta- ma yang memimpin pemerintahan Nepal.
Discord Jadi “Parlemen Baru”
Dalam kondisi lumpuhnya parlemen, ribuan anak muda memilih ruang digital se- bagai arena demokrasi. Server Discord dengan lebih dari 145.000 anggota menjadi wadah perdebatan, kampanye, hingga pemungutan suara. Sejumlah polling digelar oleh aliansi ma- hasiswa dan kelompok sipil.
Nama Sushila Karki mencuat sebagai kandidat utama karena rekam jejaknya yang bersih dan keberanian melawan korupsi. “Par- lemen Nepal saat ini adalah Discord,” ujar Sid Ghimiri (23), kreator konten yang memimpin salah satu kanal diskusi, dikutip The New York Times.
Karki mendapat dukungan mayoritas, termasuk dari komunitas “We Nepali Group” yang anggotanya berperan besar dalam aksi jalanan. Presiden Ramchandra Paudel, Pang- lima Angkatan Darat Jenderal Ashok Raj Sigdel, dan perwakilan demonstran kemudian meresmikan penunjukan tersebut.
Karki akan menjabat hingga pemilu nasi- onal yang dijadwalkan pada 5 Maret 2026.
Sushila Karki bukan sosok asing bagi
publik Nepal. Pada 2016, ia menjadi perem- puan pertama yang menjabat sebagai Ketua Mahkamah Agung. Keberaniannya menjerat pejabat tinggi terjerat korupsi membuatnya disegani sekaligus dimusuhi elit politik.
Pada 2012, ia memimpin sidang yang memvonis Jay Prakash Gupta, Menteri Teknologi Informasi, sebagai pejabat aktif per- tama yang dipenjara karena korupsi. Ia juga pernah membatalkan keputusan pemerintah terkait pengangkatan kepala kepolisian, lang- kah yang memicu mosi pemakzulan terhadap- nya pada 2017. Meski begitu, dukungan publik memaksa Mahkamah Agung membatalkan pemakzulan tersebut.
Dalam kehidupan pribadi, Karki dan sua- minya, Durga Prasad Subedi, lama dikenal aktif dalam gerakan pro-demokrasi. Mereka terlibat dalam People’s Movement 1990 yang berhasil menghapus monarki absolut. Karki bahkan sempat dipenjara dan menulis novel Kara berdasarkan pengalaman itu.
sumber berita:epoch time
