BEIJING – Dalam langkah awal diplomasi luar negeri sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia, Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Republik Rakyat Tiongkok atas undangan Perdana Menteri Li Qiang. Pertemuan penting ini berlangsung di gedung megah Great Hall of The People, Xicheng, pada Sabtu (9/11/2024).
Kunjungan ini menjadi simbol kuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok. Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa kehadirannya di Beijing bukan hanya untuk memenuhi undangan resmi, tetapi juga memperkuat ikatan strategis dua negara sahabat.
“Ini menunjukkan persahabatan yang erat dan rasa hormat besar yang dimiliki Republik Rakyat Tiongkok terhadap Indonesia,” ujar Prabowo. “Kami menganggap Tiongkok sebagai mitra yang sangat penting, tidak hanya hari ini, tapi juga untuk masa depan.”
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas sejumlah isu penting, khususnya di bidang ekonomi dan pendidikan. Prabowo menyampaikan niat Indonesia untuk memperluas kerja sama strategis, termasuk program pertukaran pelajar antarnegara dalam skala besar.
“Kami ingin bekerja sama di bidang pendidikan. Indonesia ingin mengirim lebih banyak mahasiswa untuk belajar di lembaga pendidikan tinggi di Tiongkok,” ungkapnya.
Pertemuan ini juga menjadi ajang refleksi atas tantangan global yang semakin kompleks. Presiden Prabowo dan PM Li Qiang sepakat bahwa langkah-langkah kolaboratif perlu segera ditempuh demi menjaga stabilitas dan kesejahteraan kawasan.
Kunjungan kenegaraan ini mencerminkan komitmen Indonesia terhadap politik luar negeri bebas aktif. Di bawah kepemimpinan Prabowo, Indonesia berupaya menjalin kemitraan strategis tanpa kehilangan independensinya di panggung dunia.
Melalui dialog yang hangat dan terbuka ini, harapannya hubungan Indonesia–Tiongkok akan semakin kokoh, membawa manfaat langsung bagi masyarakat kedua negara serta kontribusi positif bagi perdamaian global.