Tim BEM Unila Lolos Pendanaan Program Mahasiswa Berdampak 2025 oleh
Rayapost.com,Bandar Lampung -Kemendiktisaintek, Wujudkan Pemberdayaan Desa Pasar Krui Berbasis SDG Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Kali ini, tim BEM berhasil lolos pendanaan Program Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat oleh BEM Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi(Kemendiktisaintek).Dalam ajang tersebut, BEM Unila mengusung proposal berjudul “Transformasi Limbah Organik sebagai Inovasi Hijau untuk Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Ekonomi Desa Berbasis Sustainable Development Goals (SDGs)”. Proposal ini berfokus pada inovasi pengelolaan limbah organik di Desa Pasar Krui,Kabupaten Pesisir Barat, yang selama ini menghasilkan sekitar dua ton limbah setiap harinya tanpa pengelolaan optimal.
Tim beranggotakan 20 mahasiswa lintas fakultas, dengan Muhammad Dzuhri (S1 Sosiologi2024) sebagai ketua, dibantu oleh Hafizah Al Mahda (S1 Pendidikan Bahasa Inggris 2022)dan Tri Rizki Handayani (S1 Akuntansi 2023) sebagai sekretaris. Posisi bendahara diisi oleh Asifa (S1 Bimbingan Konseling 2022), serta anggota lainnya yang mengembangkan tanggung jawab di bidang program manager, humas, kesehatan dan konsumsi, serta Melalui program ini, tim berupaya mengubah limbah menjadi peluang. Dengan penerapan teknologi Soluble Liquid (SL) serta pengolahan tepung ikan, limbah organik akan diolah menjadi pupuk, pakan ternak, dan produk bernilai ekonomi lainnya. Program ini menjadi wujud konkret komitmen mahasiswa Unila dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada SDGs 8, 11, 12, dan
13.Proses menuju keberhasilan ini tidaklah mudah. Tim melewati berbagai tahapan mulai dari
observasi lapangan, pengumpulan data, hingga revisi proposal berulang kali. Bahkan, penyusunan dilakukan hingga larut malam di masa libur semester sebagai bentuk nyata dedikasi mereka untuk menghasilkan program yang matang dan berdampak.
Tahapan pelaksanaan program akan dimulai dengan sosialisasi pentingnya pengelolaan limbah, dilanjutkan dengan pelatihan teknis penerapan teknologi SL dan pengolahan limbah ikan menjadi produk bernilai tambah. Selanjutnya, tim akan mendampingi masyarakat dalam
penerapan langsung di lapangan, melakukan monitoring, serta membentuk unit usaha berkelanjutan.
“Program ini merupakan wujud nyata komitmen kami dalam mendukung SDGs dan Asta Cita. Melalui pengelolaan limbah berbasis inovasi, kami berharap masyarakat Desa PasarKrui mampu mandiri, berdaya, dan menjadi model pembangunan berkelanjutan yang bisa direplikasi di wilayah lain,” ujar Muhammad Dzuhri, ketua tim. Keberhasilan BEM Unila ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa tidak hanya berperan sebagai agen perubahan di kampus, tetapi juga penggerak inovasi sosial dan lingkungan di masyarakat. Melalui program ini, Unila menegaskan komitmennya untuk terus mendorong mahasiswa menciptakan karya yang berdampak dan berkelanjutan bagi Indonesia.