Menu

Mode Gelap
Sovereign AI: AMSI Dorong Kemandirian Digital di Tengah Ancaman Krisis Media Pemprov Lampung dan Tim Terpadu Nasional Bahas Pengawasan Ormas, Perkuat Sinergi Jaga Stabilitas dan Iklim Investasi Dukung Pertumbuhan Industri Bernilai Tambah, Gubernur Mirza Resmikan Lampung Refinery Cargill Junaedi Nahkodai Pajero Indonesia One Chapter Krakatau Periode 2025-2027 Dewan Da’wah Lampung Lantik Pengurus Baru, Dapat Apresiasi Sebagai Terbaik se-Indonesia! Uji Kompetensi Guru (UKG) akhirnya kembali dilaksanakan di Provinsi Lampung.

Berita

Kontes ala Perang Dingin antara AS dan RRT

badge-check


					Screenshot Perbesar

Screenshot

Para ahli mengatakan, Amerika Serikat dan

Republik Rakyat Tiong-kok (RRT) tengah terlibat

dalam “kontes ala Pe-rang Dingin” dengan satu perbedaan: Kedua rival tersebut tetap terikat erat oleh perdagangan dan keuangan.

Selama beberapa dekade, Washington bertaruh bahwa perdagang-an dan teknologi akan mengikat Tiongkok ke dalam tatanan yang lebih terbuka dan berbasis aturan.

Namun, dua kekuatan terbesar du-nia itu kini berselisih di hampir se-tiap bidang-cip dan Al, rantai pasok-an dan standar teknis, dunia maya dan ruang angkasa, ideologi dan pengaruh

yang dalam membentuk proses nya kembali aliansi serta

ekonomi global.

Para analis menyebutnya “kontes ala Perang Dingin” dengan satu per-ubahan penting: Kedua rival tersebut masih terikat erat oleh perdagangan dan keuangan. Alih-alih memutuskan hubungan tersebut secara langsung, masing-masing pihak justru berlom-ba-lomba untuk memperbaruinya.

Washington berbicara

tentang

“de-risking” dan “decoupling yang terarah”, sementara Beijing mem-bangun tuas hukum, regulasi, dan ekspornya sendiri yang sering kali menyimpang dari norma global. Para ahli mengatakan, tarik-menarik ini kemungkinan akan menentukan

hubungan kedua negara hingga jauh melampaui 2027.

Bagaimana Kita Sampai di Sini?

Perjalanan Presiden AS, Richard Nixon ke Beijing pada 1972 meng-akhiri permusuhan selama beberapa dekade dan membuka jalan bagi pengakuan diplomatik penuh AS

pengaruh-yang dalam prosesnya membentuk kembali aliansi serta

ekonomi global.

Para analis menyebutnya “kontes ala Perang Dingin” dengan satu per-ubahan penting: Kedua rival tersebut masih terikat erat oleh perdagangan dan keuangan. Alih-alih memutuskan hubungan tersebut secara langsung, masing-masing pihak justru berlom-ba-lomba untuk memperbaruinya.

Washington berbicara tentang

“de-risking” dan “decoupling yang terarah”, sementara Beijing mem-bangun tuas hukum, regulasi, dan ekspornya sendiri yang sering kali menyimpang dari norma global. Para ahli mengatakan, tarik-menarik ini kemungkinan akan menentukan

hubungan kedua negara hingga jauh melampaui 2027.

Bagaimana Kita Sampai di Sini?

Perjalanan Presiden AS, Richard Nixon ke Beijing pada 1972 meng-akhiri permusuhan selama beberapa dekade dan membuka jalan bagi pengakuan diplomatik penuh AS

sumber berita:epochtime

Apa Komentar Anda?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Sovereign AI: AMSI Dorong Kemandirian Digital di Tengah Ancaman Krisis Media

22 Oktober 2025 - 12:12 WIB

Pemprov Lampung dan Tim Terpadu Nasional Bahas Pengawasan Ormas, Perkuat Sinergi Jaga Stabilitas dan Iklim Investasi

21 Oktober 2025 - 19:48 WIB

Dukung Pertumbuhan Industri Bernilai Tambah, Gubernur Mirza Resmikan Lampung Refinery Cargill

21 Oktober 2025 - 13:37 WIB

Junaedi Nahkodai Pajero Indonesia One Chapter Krakatau Periode 2025-2027

19 Oktober 2025 - 12:07 WIB

Dewan Da’wah Lampung Lantik Pengurus Baru, Dapat Apresiasi Sebagai Terbaik se-Indonesia!

19 Oktober 2025 - 12:05 WIB

Trending di Berita