Menu

Mode Gelap
Gepak Lampung Konsisten Desak Penuntasan Kasus Narkoba, Ungkap Fakta Baru Bocah di Natar Disebut Alami Gizi Buruk, Begini Penjelasan dan Upaya Pemkab Lampung Selatan KPK Terima Pengembalian Uang dari Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji Pemkab Pesibar Launching Program MBG Untuk Tingkatkan Kualitas SDM Ironi Pendidikan di Ujung Pulau: Guru SMKN Tabuan Hidup dari Honor Rp150 Ribu Fakultas Baru di UIN RIL, Antara Seremoni Prasasti dan Realitas Serapan Kerja

Hukum

Dugaan Pemalsuan Dokumen: Pemkot Bandarlampung ‘Cuci Tangan’?

badge-check


					Ilustrasi Perbesar

Ilustrasi

RayaPost.com – Pelaporan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandarlampung, Eka Afriana, ke Polda Lampung terkait dugaan pemalsuan sejumlah dokumen resmi tampaknya mulai menebarkan ketegangan di lingkungan Pemkot Bandarlampung. Meski tak disampaikan secara terbuka, respons diam dan sikap saling menghindar dari berbagai pejabat mengindikasikan suasana yang tak biasa.

Pada Rabu (4/6/2025), Kantor Dinas Pendidikan terlihat lebih lengang dari biasanya. Sejumlah sumber menyebut, biasanya bila ada wartawan datang untuk konfirmasi, akan muncul sosok tertentu yang dikenal memiliki kedekatan dengan internal Disdik. Sosok ini yang kerap menjadi “penjaga gawang”, menentukan apakah wartawan bisa mendapat informasi atau harus putar balik.

Namun, pemandangan serupa tak terlihat kali ini. Tim Lontar.co dengan leluasa melangkah hingga ke depan ruang kepala dinas. Di sana, staf meminta wartawan mengisi buku tamu dan menanyakan maksud kunjungan. Ketika disebutkan ingin meminta tanggapan terkait pelaporan ke Polda, staf sempat bergumam, “Oh, soal pelaporan itu, ya.”

Setelahnya, dengan gaya seperti menghafal prosedur, staf menjelaskan bahwa pimpinan sedang berada di luar kantor. Ketika diminta informasi apakah ada sekretaris atau humas yang bisa dimintai keterangan, staf tersebut masuk ke ruang lain dan kembali membawa seorang pria.

Lelaki itu mengaku bernama Benny, staf di Bidang Umum. Ia menyebut urusan kehumasan termasuk dalam ruang lingkup kerjanya. Namun ia menambahkan bahwa atasannya yang memiliki wewenang memberikan penjelasan juga sedang tidak ada. “Mohon maaf, kami belum bisa memberikan penjelasan terkait hal yang ditanyakan,” ujarnya, menutup pembicaraan.

Respons serupa juga ditunjukkan Kabag Humas Pemkot, Ali Rozi, yang dikenal vokal dalam meluruskan pemberitaan sensitif seputar pemkot. Saat dihubungi via ponsel, Ali justru meminta agar bukan dirinya yang dimintai komentar. “Jangan saya lah. Yang lain saja,” katanya gugup.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Rizki Agung juga tidak bisa dimintai tanggapan. Saat disambangi ke kantornya, ia tak berada di tempat. “Saya sedang sakit. Nanti saja, ya,” ujarnya melalui sambungan telepon.

Hal serupa terjadi saat tim Lontar.co (group RayaPost.Com) mendatangi Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Kepala BKD disebut sedang tidak berada di ruangan. Sementara Sekretaris BKD, Rohadi Yusuf, enggan memberikan pernyataan. “Langsung ke pimpinan saja,” katanya sembari bergegas meninggalkan ruangan.

Sikap tutup mulut ini rupanya juga dirasakan oleh jurnalis lain yang sehari-hari meliput di lingkungan Pemkot Bandarlampung. “Pada takut ngomong. Maklum saja, ini kan nyangkut ‘kembaran’ walikota,” ujar seorang jurnalis yang enggan disebut namanya. ***

Apa Komentar Anda?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pengacara Minta Polisi Tahan Pelaku KDRT di Bukit Kemuning

7 Agustus 2025 - 21:35 WIB

Proyek EWS BPBD Lampung Diduga Fiktif, Praktisi Hukum Masuk Ranah Tipikor

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Ahmad Giri Akbar Sambut Baik Langkah DPR RI- ATR/BPN Ukur Ulang HGU 

11 Juli 2025 - 09:09 WIB

Aset Nurhadi Disita KPK Dari Balik Jeruji, Jejak Harta Harus Dipertanggungjawabkan

3 Juli 2025 - 22:01 WIB

DPR Tahan Surat Pemakzulan Gibran Antara Hati-hati dan Takut Kekuasaan

25 Juni 2025 - 13:46 WIB

Trending di Hukum