Menu

Mode Gelap
Kunjungan ke DPRD Lampung, KPK : Lemahnya Pengawasan Buka Celah Korupsi! Diumumkan KPK, Pemprov Lampung Raih Prestasi Nilai Tertinggi MCSP 2025 di Indonesia Ketua KPK Tegaskan di Lampung: Jangan Coba-Coba Selewengkan Jabatan! DPRD Bandar Lampung Temukan Kejanggalan dalam Revitalisasi Sekolah Berdana APBN Kontras Tajam Dunia Pendidikan: Sekolah Mewah di Kota, Nyaris Roboh di Pesisir Barat Pemprov Lampung Bangun Kesadaran Lingkungan Melalui Gerakan Eco-Office

Berita

Kontras Tajam Dunia Pendidikan: Sekolah Mewah di Kota, Nyaris Roboh di Pesisir Barat

badge-check


					Kontras Tajam Dunia Pendidikan: Sekolah Mewah di Kota, Nyaris Roboh di Pesisir Barat Perbesar

Kontras Tajam Dunia Pendidikan: Sekolah Mewah di Kota, Nyaris Roboh di Pesisir Barat

Rayapost.com, —Pesisir Barat (LW): Potret buram pendidikan dasar kembali mencuat dari pelosok Pesisir Barat. SDN 113 Krui, sekolah yang berdiri di wilayah pedalaman, hingga kini belum tersentuh perbaikan meski kondisinya sudah lama menjadi sorotan publik dan wakil rakyat.

Bangunan sekolah itu jauh dari kata layak. Dindingnya hanya terbuat dari papan lapuk, sebagian bolong. Jendela tidak ada, atap bocor di banyak sisi, lantai semen kotor, dan meja kursi belajar sangat terbatas. “Ini bukan sekadar menyedihkan, ini darurat pendidikan. Anak-anak kita butuh ruang belajar yang manusiawi,” tegas Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi PAN, Imelda Gunawan Raka, Beberapa waktu lalu.

Ironisnya, di saat SDN 113 Krui masih berjuang dalam keterbatasan, sekolah-sekolah di perkotaan justru mendapatkan program revitalisasi dengan anggaran fantastis. Sebut saja SDN 1 Rajabasa di Bandarlampung yang menerima kucuran dana revitalisasi lebih dari Rp1 miliar per sekolah.

Kontras ini mempertegas kesenjangan nyata antara kota dan pelosok — antara mereka yang terlihat dan mereka yang terlupakan.

Menyikapi hal ini, akademisi Universitas Terbuka (UT) Lampung, Hengki Irawan, menilai kondisi SDN 113 Krui mencerminkan kegagalan sistemik dalam perencanaan dan distribusi anggaran pendidikan. “Revitalisasi pendidikan seharusnya berpijak pada kebutuhan, bukan lokasi. Jangan hanya karena sekolah di pedalaman tidak viral, lalu luput dari perhatian,” ujarnya, Senin (3/11).

Menurut Hengki, ketimpangan ini berpotensi memperlebar jurang kualitas pendidikan antara desa dan kota. “Bagaimana kita bisa bicara soal kualitas sumber daya manusia kalau anak-anak di pelosok bahkan tidak punya ruang belajar yang layak? Pemerintah harus meninjau ulang peta prioritas pembangunan pendidikan,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan bahwa investasi pendidikan sejati bukan hanya soal membangun gedung baru, tetapi memastikan bahwa setiap anak, dari Krui hingga Rajabasa, mendapat kesempatan belajar yang sama. “Kalau pemerintah ingin membangun Lampung dari pinggiran, maka SDN 113 Krui adalah titik awal untuk membuktikannya,” tutup Hengki. (LW)

Apa Komentar Anda?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kunjungan ke DPRD Lampung, KPK : Lemahnya Pengawasan Buka Celah Korupsi!

6 November 2025 - 13:12 WIB

Diumumkan KPK, Pemprov Lampung Raih Prestasi Nilai Tertinggi MCSP 2025 di Indonesia

5 November 2025 - 19:58 WIB

Ketua KPK Tegaskan di Lampung: Jangan Coba-Coba Selewengkan Jabatan!

5 November 2025 - 13:20 WIB

DPRD Bandar Lampung Temukan Kejanggalan dalam Revitalisasi Sekolah Berdana APBN

4 November 2025 - 05:48 WIB

Pemprov Lampung Bangun Kesadaran Lingkungan Melalui Gerakan Eco-Office

3 November 2025 - 20:27 WIB

Trending di Berita